tag:blogger.com,1999:blog-26117846003403304342023-11-15T22:56:38.647-08:00Kita Semuatoriananfinhttp://www.blogger.com/profile/15539095848366580129noreply@blogger.comBlogger16125tag:blogger.com,1999:blog-2611784600340330434.post-83915698339278806672012-04-07T08:15:00.002-07:002012-04-07T08:15:57.584-07:00Liberalisasi Dalam Dunia Kesehatan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjssMtuM0QwILEOnWcEcmfZDyXWR33ErH1Crs_jp3oa8tjVcL9u220DSKDUl6yfCC6QPQ9vY7FIH482WfBsXmwVLsLSvtRasxCVSX_NJLn1KdIjZPELLQS7FUGuEAfa3sMDdjVFtTZmk4E/s1600/41569_172862552716_7491307_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjssMtuM0QwILEOnWcEcmfZDyXWR33ErH1Crs_jp3oa8tjVcL9u220DSKDUl6yfCC6QPQ9vY7FIH482WfBsXmwVLsLSvtRasxCVSX_NJLn1KdIjZPELLQS7FUGuEAfa3sMDdjVFtTZmk4E/s320/41569_172862552716_7491307_n.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><a href="http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/41569_172862552716_7491307_n.jpg" target="_blank">sumber gambar</a></span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Ada apa dengan sistem pelayanan kesehatan di negeri ini? Mengapa citra rumah sakit yang dulu kental akan fungsi sosialnya kini redup, berganti wajah dan tampilan barunya yang lebih berorientasi untuk kepentingan bisnis?<br />
<br />
Bukan saja kini bermunculan rumah sakit swasta (beberapa di antaranya memasang label ”internasional”) dengan target-target pendapatan lewat jasa layanan kesehatan dan tingkat hunian kamar seperti layaknya dunia perhotelan, rumah sakit pemerintah (pusat) pun mulai ikut-ikutan.<br />
<br />
Lebih ironis lagi, banyak pemerintah daerah—baik provinsi maupun kabupaten/kota—yang mulai mengalokasikan dana untuk membangun rumah sakit yang berorientasi keuntungan.<br />
<br />
Kesenjangan pengetahuan medis tentang masalah kesehatan dan penanganannya memang menjadi salah satu faktor lemahnya posisi pasien (baca: konsumen) berhadapan dengan pengelola jasa layanan kesehatan.<br />
<br />
Namun, banyak kalangan percaya bahwa akar dari semua itu berawal dari sistem layanan kesehatan di negeri ini yang sepenuhnya diserahkan kepada mekanisme pasar. Akibatnya, aroma komersial terasa kental pada hampir setiap tindakan terhadap pasien, sementara fungsi sosial layanan kesehatan tertinggal jauh di belakang.<br />
<br />
”Cuma dari luar, rumah sakit kelihatannya kini makin komersial dan meninggalkan fungsi-fungsi sosial. Sebetulnya fungsi sosial tetap jalan. Gawat darurat kan selalu dilayani,” kata dr Adib Abdullah Yahya, Ketua Umum Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia.<br />
<br />
Menurut Adib, aroma komersial itu dirasakan pihak luar lantaran rumah sakit harus menghidupi dirinya sendiri. Rumah sakit, kan, harus hidup sehingga menerapkan tarif-tarif sesuai dengan biaya per unit.<br />
<br />
Sebaliknya, dokter Kartono Mohamad—pakar kesehatan yang juga mantan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia—melihat pelayanan kesehatan di Indonesia memang cenderung liberal. Semua diserahkan kepada pasar. Malah tiap langkah layanan dikenai tarif tanpa ada aturan yang jelas. Pemodal yang membuka jasa layanan kesehatan kini cenderung hanya berorientasi mencari keuntungan.<br />
<br />
Bahkan, kata Kartono, untuk mengangkat jahitan seusai operasi pun dikenai tarif terpisah dari operasi itu sendiri. Demikian pula kontrol atas keadaan seusai tindakan sepertinya dianggap bukan merupakan bagian dari tanggung jawab pascatindakan, tetapi sebagai langkah baru yang dikenai tarif tersendiri.<br />
<br />
Bukan hanya pengenaan tarif terpisah yang dipersoalkan. Besaran tarif juga tidak jelas karena ditentukan sendiri oleh pengelola jasa layanan kesehatan.<br />
<br />
Seharusnya, kata Kartono, model layanan kesehatan yang berasaskan fee for service semacam ini—di mana tiap langkah layanan dikenai tarif tersendiri—diubah menjadi sistem asuransi dengan segera memberlakukan UU Sistem Jaminan Sosial Nasional yang sudah lima tahun ”ditidurkan”.<br />
<br />
Dalam perspektif pasar, segala sesuatu memang diukur dari seberapa besar kapitalisasi bergulir. Kenyataan ini, meski kerap disanggah oleh pemerintah, yang secara umum berlaku dalam sistem pelayanan kesehatan di negeri ini. Dalam bahasa Radhar, esensi pelayanan termanipulasi oleh fasilitas dan harga, sementara diskriminasi terhadap pasien justru kian ditegakkan.<br />
<br />
Lebih celaka lagi, tentu saja bagi pasien, tidak ada lembaga pengawas yang mengoreksi kalau ada kesalahan dalam pelayanan. Belum ada perundang-undangan yang khusus mengatur soal layanan kesehatan di rumah sakit, termasuk di dalamnya terkait kontrol dan prosedur pelayanan terhadap pasien. Pemerintah yang seharusnya bertindak sebagai regulator dan wasit malah ikut bermain.<br />
<br />
Membaca berbagai kasus yang muncul ke permukaan, Hasbullah Thabrany—ahli kesehatan masyarakat dari Universitas Indonesia—mengingatkan pemerintah agar segera menyadari bahwa ada kegagalan pasar dalam pelayanan kesehatan. Penerapan mekanisme pasar dalam pelayanan rumah sakit dan pelayanan kesehatan, tambahnya, tidak akan dan tidak pernah menguntungkan konsumen.<br />
<br />
Peringatan serupa juga disampaikan sejumlah ahli kesehatan yang tergabung dalam Forum Peduli Kesehatan Rakyat. ”Seluruh literatur telah membuktikan kegagalan mekanisme pasar dalam pelayanan kesehatan. Fakta di dunia, semakin banyak dokter dan rumah sakit, harga pelayanan semakin mahal. Bahkan, rumah sakit publik milik pemerintah ikut bersaing dalam (sistem) mekanisme pasar,” demikian antara lain bunyi seruan Forum Peduli Kesehatan Rakyat untuk menggugah kepedulian para calon presiden dan calon wakil presiden yang masih memarjinalkan isu kesehatan dalam kampanye- kampanye mereka.<br />
<br />
Pertanyaannya, di tengah kuatnya isu liberalisasi di hampir semua sektor kehidupan berbangsa seperti sekarang, masihkah ada yang peduli? Masih adakah peluang UU Sistem Jaminan Sosial Nasional, yang antara lain berisikan jaminan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat—tanpa memandang kaya-miskin—benar-benar dilaksanakan?<br />
<br />
Kita hanya bisa menunggu. Ataukah pemerintahan ini tega membiarkan aspek pelayanan kesehatan sebagai ladang bisnis yang kian meruyak, sementara lebih dari dua pertiga rakyat yang menggunakan jasa pelayanan kesehatan menjadi dan atau bertambah miskin serta menderita karena tidak mampu lagi ”membeli” produk layanan kesehatan yang dibutuhkan? Kita hanya bisa menunggu!<br />
<br />
(EVY/THY/AIK/KEN)<br />
<a href="http://www.blogger.com/sumber%20http://kesehatan.kompas.com/read/2009/06/26/11571084/orang.miskin.dilarang.sakit" target="_blank">sumber</a>toriananfinhttp://www.blogger.com/profile/15539095848366580129noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2611784600340330434.post-34714518667270975572012-04-07T08:10:00.003-07:002012-04-07T08:10:43.229-07:00Orang Miskin Dilarang Sakit, Kenapa ??<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRd-2ZeoEgs-ZcvQzyOo5hpjD9_0bTvlgGE-8ohqrwLLZ5d8DvCrKwX-29JwyGDoCzF0ChM7-f332brjCwdbZKJvGI1fTRpsTpUALEnXSjVpXvbTNdWt7mDS5ZlKu94yJRk_VcfDhvBLs/s1600/orang+miskin.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="234" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRd-2ZeoEgs-ZcvQzyOo5hpjD9_0bTvlgGE-8ohqrwLLZ5d8DvCrKwX-29JwyGDoCzF0ChM7-f332brjCwdbZKJvGI1fTRpsTpUALEnXSjVpXvbTNdWt7mDS5ZlKu94yJRk_VcfDhvBLs/s320/orang+miskin.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMhHdYfhy8e9W6g6UNTavjQ5qRDij-ghBzYcTUgllsMx84hkvVtj_BUU_-NQkN2SXdALNU04rayVUfu-pmLOxG13geSc76gQAj2hpFlBjNBY14uIefq6splrpzvgAzcw70qZPuR7V_U4U/s1600/1.jpg" target="_blank"> <span style="font-size: x-small;">sumber gambar</span></a></div>
<br />
Setiap orang tidak mengingin kan untuk sakit tapi tuhan berkehendak lain. Masalah kemiskinan, tidak ada habis nya dan ketika kita bicara tantang kesehatan bagi orang miskin. Kenapa orang miskin di larang sakit ? kenapa ? kenapa ? HAH ?. Pada saat orang kaya sakit tentu sob mendapatkan pelayanan kesehtan yang baik dan layak bahkan kelas VIP , tidak sakit pun mereka sering check up untuk mengetahui dan menjaga kesehatan. Naaahhhhh ketika si miskin sakit mereka cuma hanya mengandalkan jamkesmas untuk mendapatkan pelayanan gratis, namun pelaksaan pelayanan gratis bahkan di abaikan dan tidak layak . * tapi bener tuhan itu adil kebanyakan orang miskin penyakitnya tidak aneh aneh seperti orang kaya* :D.<br /><br />Sampai sekarang saya masih bingung dan bener bener bingung, bagaimana alokasi dana untuk biaya kesehatan apakah sudah tepat dalam pelaksanaan nya ? <br />Masalah tentang jamkesmas pun yang tidak merata bagi rakyat yang tidak mampu, apakah salah dalam sistem menejemennya ? contoh di desa saya ada yang belum dapet jamkesmas.<br />Tentang pemberian jamkesmas pun kepada rakyat tidak mampu standarisasinya seperti apa ? ada tuh pasien juga yang menggunakan jamkesmas tapi anaknya menggunakan blackberrry. <br /><br />Saya ingin menulis ini ketika banyak berita membicarakan tentang kesehatan bagi yang miskin sering hilang dan muncul di saat pergolakan politik tentang koalisi oposisi memanas di perbincangkan. Apakah pemerintah masih peduli untuk menjamin kehidupan sosial bagi seluruh rakyat indonesia ? <br /><br />SEPERTI INI KAH NEGERIKU !!!<br /><br />Kritik dan saran bagi penulis sob.<br />toriananfinhttp://www.blogger.com/profile/15539095848366580129noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2611784600340330434.post-41075106872345207552012-04-07T06:46:00.000-07:002012-04-07T06:46:22.459-07:00Awass... Operasi Kendaraan Bermotor Sob, kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman saya. Kemarin waktu pas ada kenaikan BBM. Begini sob, orang orang semua pada turun kejalan unutuk menuntut haknya tapi apa yang terjadi ?? haduhhhhhhh *pegang kepala sambil garuk garuk rambut*. Di saat saya mau pergi ngambil SIM sama Dompet yang ketinggalan di kosan temen, di tengah jalan saya ketilang polisi. Ehhhhmmm naas banget, padahal ya sob tidak ada operasi kendaraan bermotor tapi tiba tiba dari kanan muncul polisi di deket pos nya sambil ngehadang motor saya , yang melaju lambat karena macet. Di situ keringat panas dingin bercucuran sambil di di tanyain surat suratnya , untung bawa STNK Doang tapi SIM tidak ada *sedih* , kesalahan saya tidak nyalahin lampu karena mati lampu motor nya padahal itu mau kebengkel juga sekalian benerin lampu motor.<br /> <br /> Sudah terulang beberapa kali saya dari mulai SMP sampai sekarang duit di makan tuh polisi mungkin. Yang Saya tidak terima ketika saya bayar uang titipan sidang tapi tidak masuk khas negara malah di bagi bagi sama kelompok nya *saya juga butuh duit pak buat biaya kuliah*. Kalau masuk khas negara sih ok ok aja saya. Maafin saya, terpaksa harus dengan jalan nepotisme pada saat di tilang karena buru buru kemudian waktu sidang di hari saya masuk kuliah jadi tidak ada yang mengambil surat penilanagan di Pengadilan.<br /><br />Ketika anda di tilang polisi ada tips nya nih , supaya tidak kejadian seperti ane sob.<br /><br />1. Berdoa <br />Pertama berdoa, harus itu sob untuk menghindari kita dari hal hal yang tidak di inginkan. Dalam agama pun di harus kan kita berdoa sebelum melakukan kegiatan. Berdoa dalam perjalan atau anda bisa saja berdoa semoga tidak ketilang :D *doa anti tilang*, hehe :D <br />2. Persiapan <br />sebelum berpergian nih sob, terutama kendaraan dan lampu selalu nyala,persiapan apa yang harus kalian bawa terutama surat suratnya hehe, yang pasti jangan bawa surat rumah ya :D <br />3.Fokus ketika di jalan <br />Ketika kita di jalan sob, pikiran jangan kemana mana atau jangan ngehayal yang tidak tidak *jorok jorok gimana gitu* hehe :D . Kurangin ngelihatin cewe ketika di jalan apalagi kalau ada cewe yang pake rok pendek, cantik, bohay lagi, udahlahh pura pura ga lihat aja *jual mahal sob* :D . Fokus apakah di depan ada operasi atau penilangan.<br />4. Melambaikan tangan <br />ketika anda dihadapkan di depan pada posisi ada tilangan atau ada operasi sob, anda bisa buka helm aja dan lambaikan tangan jangan berhenti , jadi polisi bisa menganggap kita itu seorang pejabat atau temennya.<br />5.Tanya nama anggota polisi <br />pada saat kita di tilang sob, anda pura pura melihat nama polisi tersebut yang di bajunya sambil berkata " maaf pa , Nama bapa siapa ?" sambil pura pura sms paman kita, jadi polisi juga bisa mengira kita sedang menguhubungi kerabat kita sob yang anggota kepolisian dengan jabatan yang lebih tinggi. :D (sesekali menipu dari pada di tilang duit hilang).<br />6. Lebih memilih di Sidang dari pada nitip uang sidang.<br /> Kebanyakan orang mengira uang sidang sama uang nitip sidang lebih murah nitip uang sidang, padahal kenyataan nya tidak. Denda di sidang tidak benar apa yang di bilang polisi . Itu sesuai dengan pengalaman saya ketika tidak membawa SIM di surat yang ada di Polisi tertera 200 ribu tapi pada saat saya lebih memilih sidang paling 35 ribuan itu juga tanpa calo sob.<br />7. Tidak usah membawa motor <br />untuk menghindari penilangan sepeda motor yang paling efektif sob tidak usah membawa motor, naik kendaraan umum saja atau di rumah saja , bener kan ? :D .<br /><br />
Saran saya yang pasti kita harus menaati peraturan Lalu lintas dan hindari nepotisme sob, lakukan sesuai dengan prosedur penilangan kendaraan.<br /><br />kritik dan saran bagi penulis jangan lupa ya sob.<br /><br />toriananfinhttp://www.blogger.com/profile/15539095848366580129noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2611784600340330434.post-36313418376165107232012-04-05T07:28:00.000-07:002012-04-05T07:30:22.138-07:00UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhd2qE-fbu2rOyvN0mZYLovi2yDTcBQRfDqvX_pHhFirp8LZoFBe4RHHuqOb_NW8_DBGG8DyTxH-ULqRSiLPvT_W-jv1E1fbTPpJ6J_DzGyZ0dFfK1buypTCUmIxKUmds9yI30MKxHFfY/s1600/557px-Coat_of_Arms_of_Indonesia_Garuda_Pancasila.svg.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhd2qE-fbu2rOyvN0mZYLovi2yDTcBQRfDqvX_pHhFirp8LZoFBe4RHHuqOb_NW8_DBGG8DyTxH-ULqRSiLPvT_W-jv1E1fbTPpJ6J_DzGyZ0dFfK1buypTCUmIxKUmds9yI30MKxHFfY/s320/557px-Coat_of_Arms_of_Indonesia_Garuda_Pancasila.svg.png" width="297" /></a></div>
<br />
<br />
UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA<br />
NOMOR 13 TAHUN 2011<br />
TENTANG<br />
PENANGANAN FAKIR MISKIN<br />
<br />
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA<br />
<br />
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,<br />
<br />
<br />
Menimbang : <br />
a. bahwa sesuai dengan Pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, negara mempunyai tanggung jawab untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa;<br />
<br />
b. bahwa sesuai dengan ketentuan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, negara bertanggung jawab untuk memelihara fakir miskin guna memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi kemanusiaan;<br />
<br />
c. bahwa untuk melaksanakan tanggung jawab negara sebagaimana dimaksud pada huruf b, diperlukan kebijakan pembangunan nasional yang berpihak pada fakir miskin secara terencana, terarah, dan berkelanjutan;<br />
<br />
d. bahwa pengaturan mengenai pemenuhan kebutuhan dasar bagi fakir miskin masih tersebar dalam berbagai peraturan perundang undangan, sehingga diperlukan pengaturan penanganan fakir miskin yang terintegrasi dan terkoordinasi;<br />
<br />
<a href="http://id.wikisource.org/wiki/Undang-Undang_Republik_Indonesia_Nomor_13_Tahun_2011" target="_blank">sumber</a>toriananfinhttp://www.blogger.com/profile/15539095848366580129noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2611784600340330434.post-8530609944883170522012-04-04T06:45:00.001-07:002012-04-04T06:45:23.016-07:00Kita Cermati UUD 1945 Pasal 34<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgWmUuKCdscvrghjna-9XvkMdqEe2gQ93jsDiAXCqUd6sMARWUKb1EE9y8tTzAsgeV1ICVyGGpOPF-nDH3jtDC677EYEmPnCV1pGf-JTrJNuATot3zratcMIO8CktZbSn0zK8v05DaCRA/s1600/2801kartubuatblog.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="201" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgWmUuKCdscvrghjna-9XvkMdqEe2gQ93jsDiAXCqUd6sMARWUKb1EE9y8tTzAsgeV1ICVyGGpOPF-nDH3jtDC677EYEmPnCV1pGf-JTrJNuATot3zratcMIO8CktZbSn0zK8v05DaCRA/s320/2801kartubuatblog.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"> <a href="http://tukangtulih.dagdigdug.com/files/2011/11/2801kartubuatblog.jpg" target="_blank">sumber gambar</a></span></div>
<br />
Saya bukan ahli Hukum atau ahli Undang Undang , ahli Politik serta yang berhubungan dengan pemerintahan, saya cuma ingin berpendapat aja bro. Buat para Dewan kita yang TERHORMAT biar mereka lebih peka, tidak nyedot uang rakyat buat balik modal karena ngeluarin modal banyak untuk pemilu. Kita kan negara demokrasi jadi bebas berpendapat mamen he he he :D .<br />
<br />
Kali ini kita akan bahas tentang UUD 1945 Pasal 34 , tentanng kemiskinan bro. Masalah rumit yang susah di pecahkan di berbagai Negara sampai sampai di Amerika pun negara adi daya, negara yang maju , dan besar masih adanya warga yang miskin, apalagi kita negara yang sedang berkembang haduhhhhhh *pegang jidad* (^_^). <br />
<br />
Ok, langsung bahas mamen. Sekarang kalian baca ,cermati, dan pahami baik-baik serta kita sama-sama pakai logika kita. Dalam UUD 1945 pasal 34 yang berbunyi " Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar DI PELIHARA oleh negara ". Dari kata DI PELIHARA pun memang kalau saya pikir-pikir seperti hewan aja DIPELIHARA. Korelasinya seperti ini, coba bro kalian pikir kalian kan manusia mau gitu manusia di pelihara , tidak kan ?. Singkat cerita Kaya gini bro kamu sebagai {c} punya adik, terus dititipin di ibu {A} .<br />
ada si {B} yang yang bilang : " bu? ibu memelihara anak siapa ? " .<br />
si ibu {A} jawab : " saya memelihara adik nya si C " . <br />
Terima tidak bro ade kamu di bilang DIPELIHARA ?, seperti hewan aja DIPELIHARA dan memanfaatkan nya. Contoh sob kalian punya kambing sama ayam dan apapun lah terus tujuan nya pasti biar berkembang biak, kemudian cari untung dapet duit , kalau misalkan peliharaan kamu ya terserah kamu mau di apa apain, mau di gimanain juga suka suka kamu ,mau di buaang kek , mau mati kek itu terserah yang punya. Seperti halnya negara kita yang memelihara kafir miskin , ya udah terserah meraka yang mengatur negara ini. Seperti nya HINA BANGET BRO KALAU MANUSIA DIPELIHARA seperti hewan aja di pelihara. Terbukti bro, Negara telah "memelihara" fakir miskin dan anak terlantar sampai sampai berkembang biak dan tambah banyak, terus dapet hasil dan keuntungan. Kalau " fakir miskin dan anak telantar DI PELIHARA oleh negara " kapan usai nya masalah orang orang miskin dan anak telantar berooo ?? <br />
<br />
Sekian, kritik dan saran saya tunggu bro :D .toriananfinhttp://www.blogger.com/profile/15539095848366580129noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2611784600340330434.post-50390753224256212942012-04-03T10:56:00.001-07:002012-04-03T10:56:31.272-07:00Pemanfaatan Social Network Dengan Optimal<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVLZq8ArMZ_rOIzPrrsoUl4PVztVxqodg05jB93WS1kbI5SCqA6_Kmp3yy4nv6Yb1LUeVFPEUNU0IeHGCUYjMMe225KM63MJpegRej-FebPjfKB-pmdpUhUdpDnp5nNZhLJgOMqUCmE8s/s1600/facebook-vs-twitter.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="162" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVLZq8ArMZ_rOIzPrrsoUl4PVztVxqodg05jB93WS1kbI5SCqA6_Kmp3yy4nv6Yb1LUeVFPEUNU0IeHGCUYjMMe225KM63MJpegRej-FebPjfKB-pmdpUhUdpDnp5nNZhLJgOMqUCmE8s/s320/facebook-vs-twitter.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgN3qnWusNPRAP2E5zlq7277nb7JG5VRZdGlbkdq1Q4eoAzBQVu2T959LO4fHmim7Ui_0-G4xy83Q3UmTydzat6BE-o4-0I69YZct130QTFdOKQn0KdNH422xxo-ZqLgwQqt46uCNW57lox/s1600/facebook-vs-twitter.jpg" target="_blank">gambar</a> </span> </div>
<br />
Kita manfaat dua jejaring sosial yang sering digunakan orang orang pada umumnya facebook dan twitter. Facebook,sebelum kita beranjak ke fungsi guna bagaimana memanfaatkan facebook dan twitter dengan optimal kita bahas cerita facebook yuhhh kawan. facebook itu jejaring sosial yang paling banyak di dunia, salah satunya indonesia. ngomong ngomong setiap hari anda membuka facebook berapa kali ?, wahhhh pasti sering yahhhh . Saya juga sering bahkan sering masuk keluar masuk keluar *jangan mikir jorok* ssssst hanya ingin melihat notification aja. Pasti anda juga begitu apalagi yang pengin exis tuhh dan ank anak labil *eh*. Bahkan facebook pun dari semua kalangan dari mulai buruh kasar sampai pejabat menggunakan juga.<br />
<br />
twitter, merupaka jejaring sosial yang bisa ndibilang ngetren kali yahh :D , Artis artis pun menggunakan sampai pejabat sering ngetwitt , katanya hehe .. . Tapi seiring perkembangan IT yang pesat jangan sampai kita sebagai objek doang yang hanya cuma main main jejaring sosial tersebut dan mencari jodoh *uuupss* tetapi di manfaatkan sebaik baiknya. Memanfaatkan penggunaan jejaring sosial dengan tepat dan menguntungkan beroo kita bisa lakukan dengan berbagai cara :<br />
<br />
<br />
1. Kita buat Group di jejaring sosial sebagai ajang untung berdiskusi, <br />
contoh : buat group pendidikan atau komunitas dan sebagainya <br />
<br />
2. Sebagai sarana untuk bertuakar informasi dan mencari informasi, contoh : klik link blog , promosi web dan blog<br />
<br />
3. Kita lakukan promosi penjual barang lewat online di di jejaring sosial tersebut , mumpung promosi gratis berooo :D (transaksi jual barang )<br />
<br />
4. Buat group sharing tentang masalah kita ke dalam group tersebut , tapi jangan di publikasikan ke semua teman sob, nanti dikira kita galauers he he he<br />
<br />
5. Temapat untuk berbagi amal , buat komunitas amal untuk orang yang membutuh dan di share ke seemua orang <br />
<br />
Yang terakhir sebenernya tidak perlu di jelaskan yang pasti buat ajang sillaturahmi sesama teman dan teman lama yang jarang ketemu atau bahkan belum ketemu lagi (kangen kangenan) cari jodoh pula bisa he he he , kalau yang ini wajar soalnya pasti semua pengguna begitu kalau ga berarti itu orang sombong :D .<br />
<br />
cukup sekian , kritik dan saran. ok berooo ?toriananfinhttp://www.blogger.com/profile/15539095848366580129noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2611784600340330434.post-85256093754421571572012-04-02T09:03:00.002-07:002012-04-02T09:03:18.818-07:00Masa Muda Masa Untuk Berkarya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3XN_w8KAAl0boeP3WaKcidmyGk5F0jP9mEbmIJEUYf_qBREyh95xvzFl9laU_dUTTTKn5XG8LIgI_djOHuikHbABVW8cOlA8FYwE6Oi3pOpEN1U_JpRv5_LG8T1b6vZGvNsHq8jRtJ5o/s1600/menggapai.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3XN_w8KAAl0boeP3WaKcidmyGk5F0jP9mEbmIJEUYf_qBREyh95xvzFl9laU_dUTTTKn5XG8LIgI_djOHuikHbABVW8cOlA8FYwE6Oi3pOpEN1U_JpRv5_LG8T1b6vZGvNsHq8jRtJ5o/s320/menggapai.jpg" width="240" /><span><span style="background-color: blue;"></span></span></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><a href="http://www.google.co.id/imgres?um=1&hl=id&biw=1280&bih=632&tbm=isch&tbnid=54qiVC1C2POxbM:&imgrefurl=http://aryansah.wordpress.com/2011/11/04/meraih-masa-depan/&docid=mOuqxzEw8tPwzM&imgurl=http://aryansah.files.wordpress.com/2011/11/menggapai.jpg&w=900&h=1200&ei=hMt5T_fxG4rprAev8by-DQ&zoom=1&iact=hc&vpx=499&vpy=252&dur=5473&hovh=259&hovw=194&tx=86&ty=149&sig=106585439130355155702&page=2&tbnh=134&tbnw=104&start=19&ndsp=25&ved=1t:429,r:15,s:19" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;" target="_blank">gambar di ambil</a></span></div>
<br />
Masa muda masanya untuk berkarya, tapi ada yang bilang nikmatilah masa muda mu sebelum masa tua mu ?? , yang penting masa muda harus senang senang. Tapi emang bener juga begitu apalagi anak manja *eh (yang manja ngarasa nih yehhhh ) :D. Saran dari saya carilah kesenangan tapi yang penuh pengalaman positif dan produktif bagi dirimu kawan.<br />
tapi itu terserah kalian toh itu yang menjalani hidup kalian juga dan hidup kalian ada di tangan kalian, ini cuma saran aja hehe :D *so bijak*.<br />
<br />
Tapi ada yang lebih bagus lagi buat ente ente sekalian, menurut ane masa muda itu masa di mana kita tunjukin kepada orang orang sekeliling kita bahwa kita bisa berkarya. Setidaknya buat diri sendiri kalau bisa kita berkarya hari ini untuk di nikmati ketika di hari tua, ada pepatah juga yang mangatakan " berakit rakit ke hulu berenang renang ke tepian ", jadi sob semunya itu butuh proses yang tidak gampang dan menerima begitu saja hasilnya. <br />
<br />
Berbicara dalam perkembangan manusia hidup menurut ane nih, tapi ga tau menurut yang lain he he he. Di mulai dari dalam janin kemudian bayi " nah ketika kita masih bayi sob kita tidak bisa melakukan aktivitas seperti ini itu layaknya orang dewasa cuma bisa meniru orang lain". Tahap kedua yaitu anak anak " pada saat anak anak waktu ini cuma bisa bermain dan bersenang senang itu bagi yang mampu kedua orang tuanya bagi yang tidak mampu mungkin masa kanak kanaknya bekerja membantu orang tua untuk memenuhi kehidupannya " contoh kecilnya anak jalanan *ko jadi ngomongin ini* :D udah ah lanjut. ketiga yaitu masa remaja," wahhhh.... masa remaja ini masa puncak puncaknya kita nakal atau gimana gitu seperti anak SMP anak SMA pada umumnya mencari tempat sosialisasi dan jati diri kita *so tau nih ane... :D * seperti saya ini ga jelas hidupnya waktu itu hehe . selanjutnya Masa muda, " Wuuusss.... tahap ini yang paling asik karena masa ini pasti kita punya prospek ke depan dan dapat memecahkan masalah kehidupan kita dan lingkungan serta keinginan kita untuk berkarya " , pasti adalah keinginan anda untuk berkarya di dalam hati walaupun kecil. Selanjutnya masa dewasa, bisa di bayangkan seperti apa gitu? *tapi jangan bayangin jorok* seperti udah menikah punya anak atau masih meniti karir yang pasti harus sudah kerja. Terakhir ialah masa tua " masa tua ialah masa yang masanya untuk menikmati hasil kerja keras ", kebanyakan sih yang sudah tua santai santai di rumah , sudah pensiun serta melakukan aktifitas namun di luar aktifitas kerja atau waktu kita menunggu hari hari akhir *eh sorry keceplosan hehe*, tapi emang bener juga soalnya tidak ada yang abadi di dunia ini sob. <br />
<br />
Haduhh jadi ga sabar nih jadi intinya apa dari tadi ngomong panjang lebar GEJE *santai bro santai*. masa muda masanya untuk berkarya, karena ente ente juga pasti yang muda pasti punya jiwa yang membara bara dan unik bro "energi muda dalam tubuh " Karena ingin melakukan hal yang ber manfaat buat diri sendiri maupun orang lain. Lakukan lah aktifitas yang bermanfaat disamping itu juga produktif.<br />
<br />
sekarang kan banyak tuh anak anak muda dengan kretivitasnya dengan hobinya mereka namun disamping itu pula meraka mendapatkan keuntungan dari hobinya. Seperti anda yang suka ngoprek ngoprek komputer terus pintar dalam bidangnya, bisa juga membuka usaha komputer atau ikut orang lain di bidang komputer. Mempunyai skill sperti itu juga dapat membantu diri anda sendiri atau juga bisa membantu orang lain, yang komputer tetangganya rusak bisa di benerin lumayan tuh dapet duit he....he.... . <br />
<br />
Terus bagaiman yang tidak mempunyai keahlian skill dalam bidang apapun ? , jangan pesimis bro tetap aja lakukan aktivitas yang menurut mu bermanfaat buat sekarang maupun buat yang akan datang. Jangan menyerah anda juga bisa mencari ilmu ke orang lain dan menerapkan langsung di kehidupan anda sendiri. Apalagi yang suka musik atau Hobinya musik lebih di kembangkan lagi, barangkali ada yang nawarin anda mendaftar band di Cafe, lumayan juga kan ? . Bagi yang hobi dan minatnya menulis anda juga bisa ngeblog berbagi informasi untuk orang lain, anda juga bisa pula menjadikan blog anda menghasilkan pendapatan juga, yang pasti jangan jadikan ngeblog itu sebagai pendapatan jadikan blog itu untuk saling berbagi info. <br />
<br />
Inget bro setiap diri anda mempunyai jiwa enegi muda ,masa muda mu lakukanlah untuk hal yang bermaanfat tidak untuk hal yang tidak perlu untuk di lakukan. Lakukanlah kawan walaupun hanya sebatas dan kecil yang pasti buat diri anda itu bangga apalagi kalau misalkan buat orang lain bangga serta menjadi inspirasi bagi sekeliling anda. <br />
<br />
So , ente ente yang masih muda marilah kita tunjukin kepada sekeliling kita bahwa kita bisa berkarya beroooo !<br />
<br />
sekian dan terimakasih. hanya sedikit yang bisa saya sampaikan saran dan kritik saya harapkan :) .toriananfinhttp://www.blogger.com/profile/15539095848366580129noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2611784600340330434.post-24691784384085289672012-03-29T07:15:00.001-07:002012-03-29T09:13:25.091-07:00Buka Mata HatiLihat betapa miris nya negeriku ini masih banyak nya anak telantar di jalanan sob, terutama di kota kota besar yang berpenduduk tinggi, masih adakah rasa bersyukur dari kita semua , masih ada kah rasa empati di hati orang kaya-kaya di negeri ini. " INGET ", 2,5 % harta anda milik mereka kawan .<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoI9HBwY1GdNJMg269OhBRpDZVP4trf1x0qk62roJ9N4C-FSClgqBf40nqVNDPg54TCrMG1sCJORqUzusTSx2ZXuRNay9kFQp6B-l5wPaq_GdTFF91QRCFZhj19cJXSuPIknBcOhpp0Bc/s1600/25710_380750809015_266825394015_3966950_3487274_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoI9HBwY1GdNJMg269OhBRpDZVP4trf1x0qk62roJ9N4C-FSClgqBf40nqVNDPg54TCrMG1sCJORqUzusTSx2ZXuRNay9kFQp6B-l5wPaq_GdTFF91QRCFZhj19cJXSuPIknBcOhpp0Bc/s320/25710_380750809015_266825394015_3966950_3487274_n.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Masih adakah yang peduli ? , dimana mata hati nurani dewan rakyat kita sebagai wakil rakyat yang menjalankan pemerintah sebagai penyalur aspirasi rakyat. Sidang dan rapat di gedung yang hanya bilang setuju dan mementingkan kelompoknya tak berpihak pada rakyat. Apa seperti ini potret negeriku di kota kota besar.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzkZSmyIdB78GNv70fEz3muKtiskZ6cQ-eV4_x-okBXNHS92tJlpaG8gJLxGMZSjLf3yNaNw9tA0EPFe3hhOg0g5JKgLdpXta5JfHfCmjHW42Rp_DPPjBlesnVPqBe1Ri1_TRoVfGqA5o/s1600/berita_orang-miskin.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="193" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzkZSmyIdB78GNv70fEz3muKtiskZ6cQ-eV4_x-okBXNHS92tJlpaG8gJLxGMZSjLf3yNaNw9tA0EPFe3hhOg0g5JKgLdpXta5JfHfCmjHW42Rp_DPPjBlesnVPqBe1Ri1_TRoVfGqA5o/s320/berita_orang-miskin.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Dalam penangan dan peraturan di negara kemisikina dan anak terlantar tertera dalam pembukaan UUD RI 1945 bahwa pemerintah
negara Indonesia wajib melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan wajib pula memajukan kesejahteraan umum serta
mencerdaskan kehidupan bangsa.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2cJXCI6GgG8vsrfJJFIP6naYDfLtyLxVeNB14WQe1kxT91aMu4FDgxKezSIoBxBL8bNw4mBJl_X6XB2etzP-wdVcbcmZLEn5rbLt3bvF_2Jg2vzhRa7VctgjVJaWV4aeAeRllXoYxcr8/s1600/pengamen_tertidur.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2cJXCI6GgG8vsrfJJFIP6naYDfLtyLxVeNB14WQe1kxT91aMu4FDgxKezSIoBxBL8bNw4mBJl_X6XB2etzP-wdVcbcmZLEn5rbLt3bvF_2Jg2vzhRa7VctgjVJaWV4aeAeRllXoYxcr8/s320/pengamen_tertidur.jpg" width="298" /></a></div>
<br />
Coba kita lihat kembali ke peraturan UUD 1945 sebagai hukum dasar
tertinggi dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara, kita
simak UUD 1945 yang sudah di Amandemen Pasal 34 ayat 1 yang berbunyi
"Fakir Miskin dan anak - anak yang terlantar dipelihara oleh negara".
bagaimna pelaksanaannya apakah hanya sebuah peraturan yang di pajang
semata. <br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijV1CY-OyLEIysZzbjNkCPb01cQgzMq5nF6lWP8NXAlFXQ615atpj_DssbRiOrONotcUy7MU7-QDb9U687_L8lt9xhLHnEpBAX1c9Y58zWwRf9RlO62TwJo_w94qOfmTfYqCkhSQ1cIC8/s1600/pengemisstarbuckwe6.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="198" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijV1CY-OyLEIysZzbjNkCPb01cQgzMq5nF6lWP8NXAlFXQ615atpj_DssbRiOrONotcUy7MU7-QDb9U687_L8lt9xhLHnEpBAX1c9Y58zWwRf9RlO62TwJo_w94qOfmTfYqCkhSQ1cIC8/s320/pengemisstarbuckwe6.jpg" width="320" /></a> </div>
<br />
Mereka juga butuh tempat tinggal dan pendidikan kan yang layak
seperti anak biasanya , bagaimana mewujudkan masyarakat yang cerdas dan
SDM yang tinggi sedangkan pendidikan aja belum semuanya merata bagi
semua lapisan masyarakat . Di mana isi pancasila sebagai dasar negara
kita point ke lima " Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia " .<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTfW4W7l95W2OfywJ2LsiPYFsLrHc-E4Tk6LLP5SeySAP-J5rSg-uCeY4r9sBytoAj1AtCjrkk6jWOaO1Y4qGlUG_sQ1r5RjwhnXGLIs1CU-lQoCnAGVL9BZLGk9WIu8bq4q5VIEPNZm8/s1600/xcsks6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="230" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTfW4W7l95W2OfywJ2LsiPYFsLrHc-E4Tk6LLP5SeySAP-J5rSg-uCeY4r9sBytoAj1AtCjrkk6jWOaO1Y4qGlUG_sQ1r5RjwhnXGLIs1CU-lQoCnAGVL9BZLGk9WIu8bq4q5VIEPNZm8/s320/xcsks6.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Sob, mereka mungkin tersenyum lebar bisa berkumpul bersama teman teman sebaya dan belajar, mereka juga punya mimpi yang besar dan ingin mewujudkan mimpinya di bangku sekolah. Sampai sekarang itu hanya sebuah angan- angan di pikiran meraka. Andai saja pemerintah dengan sungguh sungguh memperhatikan dan memberdayakan mungkin semua ini akan berkurang bahkan teratasi dengan baik.<br />
Semoga bangsa yang besar ini bisa mengatasi semua hiruk pikuk permasalahan yang ada di dalam negeri sob... Sekian<br />
<br />
hehe :D , mungkin hanya ini yang saya bisa utarakan . kritik dan saran saya harapkan brother.....<br />
<br />
<a href="https://www.google.co.id/search?tbm=isch&hl=id&source=hp&biw=1280&bih=632&q=foto+anak+telantar&gbv=2&oq=foto+anak+telantar&aq=f&aqi=&aql=&gs_l=img.3...29l1235l0l1892l5l5l0l0l0l0l0l0ll0l0.frgbld." target="_blank">referensi foto </a>toriananfinhttp://www.blogger.com/profile/15539095848366580129noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2611784600340330434.post-54969243317403397852012-03-24T10:58:00.000-07:002012-03-24T10:58:53.911-07:00BARBARISME ATAS KE (BER) ADABAN<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1lw-MTZSi_266Rpz9eMK1_TeznYTPksTG3DUsmGBx13OZ9mNb3yPf4CNVwjW7HvzT_3HHT8sVTaEnE5SyoNTn_TG0sxw_cKhfpP4xGEau70U9CAPGQdh5THmlASGZrLHdE8wCghGVNFk/s1600/ribut.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="220" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1lw-MTZSi_266Rpz9eMK1_TeznYTPksTG3DUsmGBx13OZ9mNb3yPf4CNVwjW7HvzT_3HHT8sVTaEnE5SyoNTn_TG0sxw_cKhfpP4xGEau70U9CAPGQdh5THmlASGZrLHdE8wCghGVNFk/s320/ribut.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
TERORISME. Siapapun pelakunya, apapun latarbelakangnya, ledakan bom itu merupakan serangan atas kemanusiaan, peradaban danke (ber) adaban manusia. Maka, tiap elemen bangsa yang menghormati kehidupan dan kemanusiaan mengutuk aksi itu.<br />
SINDROM KEKALAHAN.<br />
Salah satu tafsir mengapa orang berlaku keji atas nilai nilai kemanusiaan adalah karena para teroris di landa sindrom kekalahan atas kehidupan. Kematian di pilih sebagai resolusi atas ketidak berdayaan atau kekalahan mereka. Inilah yang dalam konstruk teoretis Hrair Dekmejian (1985; 27-32 ) disebut sindrom terendah akibat kekalahan bertubi tubi para teroris. <br />
Jalan kematian dengan melibatkan banyak orang tak bersalah menjadi katarsis dalam perlawanan paling memungkinkan atas aneka bentuk kebuntunan dan kegagalan yang dialami teroris. Dan mereka gagal menemukan jalan rasioanal yang elegan. Para teroris adalah orang orang yang kalah bertempur dalam medan kehidupan. Akibatnya, mati bersama “ musuh “ adalah jalan yang paling di anggap paling rasional. <br />
Scott Appleby (2002) menegaskan imaginasi dan psikologi kaum teroris di hantui sejarah kekalahan, nestapa , dan kepahitan hidup yang tak kujung usai. Memori mereka dihantui perasaan terkepung “musuh” .<br />
Psikologi dan imaginasi kekalahan itu lalu bdijadikan rujukan normative guna melakukan aksi “ balas dendam” atas kekalahan yang dialami. Para teroris tidak mampu mengalahkan musuh dalam kontenstasi kuasa, maka “mati bersama” menjadi pilihan yang realistis.<br />
<br />
KONTRUKSI MUSUH <br />
Korban teroris sebagian besar adalah “musuh simbolik “ atau “ musuh imajiner “ yang terkontruksi, dan bukan musuh “ontologism”. Dengan demikian, musuh adalah konstruksi semantic yang sengaja dihadirkan dalam realitas social guna melegitimasi self fulfilling prophecy bteroris. Kata James Aho (1994 : 26 ) “ if an enemy is noy ontologically present in the nature of things, one must be manufactured”.<br />
Peter berger dan Thomas luckhman (1964) mengidentifikasi lima tahap proses terjadinya kontruksi “musuh “. Pertama , tahap “penamaan “ atau “ pelebelan “ , di mana proses identifikasi musiuh terjadi melalui sebutan sebutan antagonistic .<br />
Kedua, “legitimasi” melalui berbagai pembanaran teologis- ideologis atas sikap permusuhannnya itu.<br />
Ketiga , pembuatan mitos “ mythmaking” guna menggalang simpati atau dukungan kelompok internal.<br />
Ke empat, “ sedimentasi “, yakni proses pengendapan pemahaman antagonistic kedalam memori kolektif kelompok teroris. Keempat tahap ini menjadi berkulmunasi menjadi “ritual”.<br />
Kelima, menggunakan aksi aksi vandalistic- kekerasan terhadap musuh.<br />
<br />
SINDROM KEHIDUPAN<br />
Satu satunya cara untuk melawan “ sindrom kematian” ala teroris adalah dengan “sindrom kehidupan” . Erich Fromm (1964) sering menyebutnya sebagai “ sindrom pertumbuhan “ . “sindrom kehidupan “ menempatkanb hidup sebagai entitas sacral yang harus dijaga dan di isi dengan cinta dan kasih saying terhadap sesame.<br />
Proses kontestasi dalam kehidupan harus di hadapi secara penuh ke adaban, terlepas hasil akhir proses kontestasi itu. Kekalahan dalam kehidupan tidak harus dijawab dengan kematian sebab tidak satu agama pun menganjur kan kematian sebagai jalan keluar kekalahan.<br />
Islam, misalnya, menempatkan kehidupan sebagai entitas yang sacral. Agama mengajarkan membunuh satu jiwa yang tak berdosa sama dengan membunuh seluruh manusia. Agama agama juga member penghargaan yang tinggi dalam kehidupan. Dengan demikian, jalan kekerasan dan kematian adalah pilihan para pecundang. Mari menghargai kehidupan dengan menjaganya dengan cara keberadaban.<br />
<br />
Kutip di KOMPAS<br />
MASDAR HILMY , Dosen IAIN Sunan Ampel Surabaya ; alumnus the University of Melbourne, Australia <br />
<br />toriananfinhttp://www.blogger.com/profile/15539095848366580129noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2611784600340330434.post-87788697529946865562012-02-04T10:40:00.000-08:002012-02-04T10:40:55.805-08:00Tangkis Globalisasi dengan Kebijakan Bermuatan Pendidikan Karakter<!--[if !mso]>
<style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
<w:UseFELayout/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0qt7d7hTNJoAhfTuox2Jr7m1Dn50YHbTbe_u-sIHf9ImgVMSuBpXLcJllUDqFgzj4u6n7DRnondRMysB9nOELISlhowTey5s7yMwHlm9cX6SODPq3ZTJAl_GrkfmOhMmAnqe3i_ddarw/s1600/gg.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0qt7d7hTNJoAhfTuox2Jr7m1Dn50YHbTbe_u-sIHf9ImgVMSuBpXLcJllUDqFgzj4u6n7DRnondRMysB9nOELISlhowTey5s7yMwHlm9cX6SODPq3ZTJAl_GrkfmOhMmAnqe3i_ddarw/s1600/gg.png" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 7.05pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 7.05pt; text-autospace: ideograph-other;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 21.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.0pt;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-autospace: ideograph-other;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><u><span style="color: blue; font-size: 10.5pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.0pt;"></span></u></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.0pt;">Bandung, UPI</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-autospace: ideograph-other;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-size: 10.5pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 10.0pt;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-size: 10.5pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.0pt;">Auditorium
Gedung Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS), Jumat (27/1/2012)
pagi,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menjadi berbeda karena hadirnya
Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd. Rektor Universitas Pendidikan Indonesia
(UPI).<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ia hadir untuk memberikan kuliah
umum bertema “Globalisasi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan Komunitas
Asia Raya yang digagas Yayasan One-Asia di Tokyo Jepang yang berlangsung sejak
dua bulan lalu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-size: 10.5pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.0pt;">Diani
Risda, Koordinator OIER UPI memaparkan bahwa kehadiran Rektor adalah mengisi
perkuliahan umum yang ke-8 dari 12 kali pertemuan yang sudah dijadwalkan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Secara spesifik, Prof. Sunaryo menyampaikan
makalah berjudul, “Globalisasi dan Komunitas Asia<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Raya Berdasarkan Perspektif Pendidikan.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-size: 10.5pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.0pt;">Prof.
Sunaryo memaparkan bahwa kegiatan ini merupakan wujud implementasi langkah
internasionalisasi yang memuat isu pendidikan.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Sebenarnya perkeluliahan seperti ini sudah dilaksanakan di berbagai
Negara, seperti Jepang, Australia, Amerika dan Cina. Melalui<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>media pendidikan ini diharapkan dilakukan proses
menyeleksi dan membangun perspektif yang lebih luas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-size: 10.5pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.0pt;">“One Asia
Community sebenarnya merefleksikan upaya untuk menunjukan identitasnya, namun
sebenarnya tidak dapat melepaskan interdependensi juga koneksi antara
sekelompok masyarakat untuk menampilkan jati dirinya. Prosesnya bisa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">down to up</i> atau sebaliknya, dan jika <i style="mso-bidi-font-style: normal;">up to down</i> akan menunjukkan adanya
dominasi kultur dan ekonomi,” kata Prof. Sunaryo.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjektKViOKd_j4yThV_Kik7Ccs6Se92SJzppOsZPJrTsUDwULDIqBrsf_P-kxrY1dGIjQ3gWhLj1S60sUOHHtlT0c4UqaI5K-trbg621l-zWLSCokKj2erVTvDES3sQz3G-uKqCJJjmgko/s1600/Dewi-300x200.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjektKViOKd_j4yThV_Kik7Ccs6Se92SJzppOsZPJrTsUDwULDIqBrsf_P-kxrY1dGIjQ3gWhLj1S60sUOHHtlT0c4UqaI5K-trbg621l-zWLSCokKj2erVTvDES3sQz3G-uKqCJJjmgko/s1600/Dewi-300x200.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-autospace: ideograph-other;">
<span lang="IN" style="font-size: 10.5pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 10.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-autospace: ideograph-other;">
<u><span style="color: blue; font-size: 10.5pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.0pt;"></span></u><span style="font-size: 10.5pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.0pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-size: 10.5pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.0pt;">Saat
ini<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ada tiga persoalan yaitu kulktur, ekonomi
dan teknologi yang pengaruhnya pesat di komunitas ini.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Hal ini berimbas kepada persoalan bagaimana
mengelola perilaku. “Sebagai ilustrasi dalam bidang akademik, adalah fenomena
mudahnya karya ilmiah di internet memudahkan pencarian bahan penulisan. Kecepatan
proses teknologi tersebut apakah dapat diimbangi pula dengan tata nilai, kode
etik penulis saat mengambil keputusan untuk mencantumkan referensinya,” ujar
Prof. Sunaryo.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-size: 10.5pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.0pt;">Ia
menegaskan bahwa melakukan pencegahan plagiarisme sangat urgen dengan mengokohkan
kekuatan hati dan pikiran dalam menghadapi teknologi yang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">borderless</i> dan fasilitas yang memudahkan tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-size: 10.5pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.0pt;">Dikatakan,
sebenarnya One Asia adalah bentuk kesepakatan dalam mengimbangi kekuatan dunia
yang lain, terutama Eropa dan Amerika Serikat.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Bila melihat dari populasi penduduk di negara Asia yang jumlahnya besar,
hal ini akan memiliki dampak<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>terhadap
implementasi pendidikannya.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Berdasarkan
estimasi dari jumlah penduduk Indonesia, sekitar 60% -nya saja pada tahun 2025
yang saat ini masih berusia 0-15 tahun akan menjadi sumber daya manusia<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>produktif.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-size: 10.5pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.0pt;">“Momentum
ini harus segera dikawal dengan sistematis melalui perspektif pendidikan. Meski
demikian,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>patut pula diantisipasi adanya
kemungkinan adanya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">lost generation</i>.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Mobilitas penduduk adalah suatu keniscayaan,
maka harus diantisipasi melalui regulasi yang berarah positif,” tandas Rektor.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWlDl4O_mxT74va6-jzeckXCE8UCe82jTas-o65q3AC1u_bVFpQueHPz9TBmVToaqXv3w5NICGtKmOCS9_DpRnpDksCHMMLjxONdXkSypVT2gKLp8nDtsDngT-RlIZ0AQeukvU3waTLkA/s1600/Dodi-2-300x199.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWlDl4O_mxT74va6-jzeckXCE8UCe82jTas-o65q3AC1u_bVFpQueHPz9TBmVToaqXv3w5NICGtKmOCS9_DpRnpDksCHMMLjxONdXkSypVT2gKLp8nDtsDngT-RlIZ0AQeukvU3waTLkA/s1600/Dodi-2-300x199.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-autospace: ideograph-other;">
<span lang="IN" style="font-size: 10.5pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-size: 10.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-autospace: ideograph-other;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 10.5pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.0pt;">Bermuatan Pendidikan Karakter</span></b><span style="font-size: 10.5pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.0pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-size: 10.5pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.0pt;">Suatu bahan
perenungan dengan adanya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">brand</i> yang
kuat dari negara tetangga Malaysia yang sudah membahana di dunia internasional patut
disikapi dengan kebijakan makro.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pada
kenyataannya, pendidikan nasional belum mampu berkompetisi dengan pendidikan
negara yang mampu menerapkan sistemnya di tanah air. Hal ini salah satunya
karena adanya kebijakan imigrasi yang tidak memudahkan bagi mahasiswa asing
yang ingin melanjutkan studi di Indonesia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-size: 10.5pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.0pt;">“Masalah
penguasaan bahasa Inggris dan metodologi penelitian di bidang akademik pada
perguruan tinggi patut menjadi perhatian khusus.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Belum lagi perlu digalinya keunggulan
keahlian yang berdasarkan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">core value</i>bangsa.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Misalnya dengan menampilkan kekuatan bahasa
Indonesia di dunia internasional agar mampu<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>menjadi keunggulan Asia. Kemampuan melakukan stimulasi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kondisi yang ada dengan kerja keras
berorientasi menghasilkan mutu patut dicamkan,” ujar Prof. Sunaryo.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-size: 10.5pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.0pt;">Ia
mengingatkan perlunya komparasi sebagai perilaku yang reaktif dan adaptif
seperti adaptif terhadap teknologi yang baru.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Keunggulan bangsa pun dapat dilihat dari kemampuan berkerasi dan
berinovasi dalam menciptakan produk pendidikan yang bermutu dan tidak terlepas
dari proses kultur yang ada. Hal yang terpenting adalah jangan sampai
kecerdasan kita dimanfaatkan negara lain.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Seperti yang selama ini terjadi dalam sejarah pendidikan di mana
sebelumnya negara-negara Asia Tenggara pernah belajar di Indonesia pada tahun
1970-1980.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sekarang kenyataannya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mereka memiliki <i style="mso-bidi-font-style: normal;">brand</i> yang lebih baik di mancanegara.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-size: 10.5pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.0pt;">“Menyinggung
ukuran standarisasi di dunia internasional sebenarnya tidak sama di semua
negara.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Namun standar pada hakikat
diakui secara dinamis oleh bangsa lain. UPI berupaya mendorong para dosen
membangun pembelajaran berbasis riset.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Semoga dapat dipelopori riset dengan industry,” kata Prof. Sunaryo
selanjutnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-size: 10.5pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.0pt;">Rektor
selanjutnya menekankan pentingnya meneladani negara Finlandia di mana pendidik
menduduki posisi strategis karena mereka memang memiliki kompetensi yang baik.
Indonesia patut membenahi alokasi distribusi pendidik yang terbentur<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sistem pemerintahan otonomi daerah, sehingga
banyak penempatan pendidik di daerah yang tidak berimbang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="color: black; font-size: 10.5pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.0pt;">“Pada
akhirnya memang semua harus dievaluasi agar sistem pendidikan sesuai
filosofinya dalam kerangka pendidikan yang sistemik, dalam menciptakan anak
bangsa yang lebih baik melalui pendidikan karakter kita yang unik,“ ujar Prof.
Sunaryo. <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">(</b>Dewi Turgarini</span><span style="font-size: 10.5pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.0pt;">/Foto:
Dodi)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-autospace: ideograph-other;">
<span style="font-size: 10.5pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 10.0pt;">http://berita.upi.edu/2012/01/28/tangkis-globalisasi-dengan-kebijakan-bermuatan-pendidikan-karakter/</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>toriananfinhttp://www.blogger.com/profile/15539095848366580129noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2611784600340330434.post-84528681026382345212012-02-04T09:19:00.000-08:002012-02-04T09:19:42.476-08:00Seperti apa si GALAU itu ?<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbodY2Ch37DocqTWMkNFqN9U1ty7b4tXERWyXNFOFREdMbgrlLX5T1O4Hz7fbCRYQBIA5y1y6XNrhH4BJUePpQrSjGYzSapIEcwobH4FVBk_MT-EUwuAxfJ6D_xxPC1wAOrQpF26b810U/s1600/edit-galau.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="170" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbodY2Ch37DocqTWMkNFqN9U1ty7b4tXERWyXNFOFREdMbgrlLX5T1O4Hz7fbCRYQBIA5y1y6XNrhH4BJUePpQrSjGYzSapIEcwobH4FVBk_MT-EUwuAxfJ6D_xxPC1wAOrQpF26b810U/s320/edit-galau.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
Galau, Fenomena yang sekarang tejadi pada setiap orang dikala ada masalah terutama anak anak ababil yang baru beranjak dewasa. Pada hakikatnya galau itu sendiri merupakan rasa cemas dan penak akan masalah yang dihadapi. Kebanyakan galau itu lebih dominan dengan masalah percintaan anak remaja atau kadang dewasa pun terserang rasa galau.<br /><br /> Ane juga pernah ngerasain galau yang berkepanjangan akibat percintaan , tapi buat apa ngegalau ga jelas atau mikirin masalah yang tak ujung usai padahal disitu banyak jalan keluar . jikalau rasa galau itu pun terjadi alangkah baik nya kita salurkan rasa rasa yang membelenggu itu dengan berbagi ketemen(curhat) barangkali temen punya solusi yang jitu untuk masalah ente.<br /><br /> Para pencinta galau atau yang biasa kita sebut galauwers itu sendiri bisa kita temui dilingkungan kita atau temen temen kita dengan mimik muka yang manyun dan sering menyendiri meraungi nasib akan kegalauannya, sering melamun itu juga bisa akibat dari virus galau. Akibat yang ditimbulkan dari efek galau tersebut yang saya alami sendiri, bahwasannya mengganggu suasana sosial kita dengan menghiraukan panggilan temen, merubah suasana disaat ada temen maen atau kumpul dengan tidak banyak ngomong.<br /><br /> Toh sob, jikalau anda sedang galau mendingan curahkanlahh rasa galau anda , problem apa yang terjadi cari solusi sama temen, dari pada anda terpuruk, nahhh kapan move on nya atuh .<br />toriananfinhttp://www.blogger.com/profile/15539095848366580129noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2611784600340330434.post-5856709151409401442012-02-02T09:33:00.001-08:002012-02-02T09:33:21.324-08:00ANAK ALAY
Salah satu fenomena yang sekarang banyak di benci dan di caci maki orang. Ahhh miris bener bangsa ini, di balik banyak problema problema tentang korup kemiskinan pengangguran dan lain lain tapi disisi lain penerus bangsa kita merusak bahasa indonesia sendiri . Saya menghargai bahkan saya beri apresiasi buat anak alay dengan kretifitasnya toh namun jangan menyusahkan orang lain yang tidak segaul dan sekelompok dengan anda.
Saya juga pernah ngerasain yang namanya alay bahkan mungkin masih alay menurut pandangan anda, tapi setidaknya saya berusaha untuk tidak merugikan orang lain. Menurut radhitya dhika seorang penulis yang juga pernah tampil sebagai stand up comedy bahwa anak alay merupakan tahap perkembangan orang indonesia mulai dari Bayi , anak anak , remaja, alay , dewasa dan tua.
Alay juga mungkin menyebut bahwa dirinya itu orang gaul atau mungkin juga gaul yang berlebihan melebihi batas gaul sampe sampe bikin orang pusing nanggepinnya.
Ane tidak terlalu berpendapat bahwa orang alay itu selalu jelek karena itu juga HAM mereka juga, tapi yang pasti kalau mau kreatif kreatif yang sesuai dengan jalur yang tidak merugikan atau membingungkan orang lain. SO, BAGI PARA ALAYERS JANGANLAH BERKECIL HATI MASIH ADA JALAN UNTUK BERTOBAT DAN MEMPERBAIKI DIRI.
Alay dulu waktu saya SMP sering ditayangin di televisi di berita bahwa anak alay juga merupakan bagian dari komunitas yang gaul yang sering nongkrong dengan gaya celana pensil di pelorodin bagian pinggangnya. Dengan berjalannya waktu yang semakin sini kian lebih menggoblal, komunitas tersebut mulai surut dan dikucilkan oleh anak anak gaul berpendidikan yang tahu mana sesuatu yang dapat dilestarikan dan mana yang nora yang tidak etis atau menyusahkan orang lain.
Ciri ciri alay masih dapat kita kunjungi disekitar kita seperti berikut :
Dari ketikan sms :
Alay : Alluw kag! Leh knal? Ap kBrx?
A lay : Huft …Plz dund…bkn t3mb3m cmu4, tp ’emb3m c@iank cMuana’. W AD klaz xmp lw dlu. J4h@d bgd d3ch……fufufuuu :’(
Alay :Ea mu’uph kag…. Abzn udh kbi@s44n kag. Jng mrh dund… hix… hix… Oh ea y.. Kn ad alay : bnyk ea… muv dh muv.. Eh kag, w inged loh qt dlu prNh kut xkul PeNcak sLt bReng jG.
Tulisan dikutip http://rinaldimunir.wordpress.com/2011/04/12/obrolan-anak-alay-dengan-orang-normal-lucu-abiss/
Jujur dah saya aja agak ribet baca nya nyampe satu jam ngertiin tulisan seperti ini. Biasanya orang orang somplak yang nulis beginian sekalian aja bikin plat nomor apalagi yang di facebook nama panjang panjang seperti jalan kereta api dan baca akunnya aja saya sambil garuk garuk pant*t . " perusak budaya negeri ".
Toh kalau mau disingkat pula yang di mengerti orang lahh , sewajarnya aja.
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRhp1MJbHX6eeMCIW29OoY74lxPkPkCGQqV2AF-nJH9qWj7vMByHp276hnSAjTTEyHznqRU1UlwZKcKDa4kRDrKANGEpL2l7A8XaI03NuUcU9anlTykqB6aflZZBvCc63bI75nk6L94LI/s1600/62227_142349649141980_100001008370942_217344_3923367_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="320" width="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRhp1MJbHX6eeMCIW29OoY74lxPkPkCGQqV2AF-nJH9qWj7vMByHp276hnSAjTTEyHznqRU1UlwZKcKDa4kRDrKANGEpL2l7A8XaI03NuUcU9anlTykqB6aflZZBvCc63bI75nk6L94LI/s320/62227_142349649141980_100001008370942_217344_3923367_n.jpg" /></a></div>
Gaul habis ini orang , gila ahhh narsis banget bro..
Mungkin seperti inilah argumen menurut orang orang bahwa foto seperti ini alay atau mungkin yang di keatasin kameranya dengan rambut pirang panjang sebelah .
SO, YANG MERASA ALAY MASIH BANYAK HARI UNTUK MEMPERBAIKI DIRI SEBELUM MATI KARENA CACIAN DARI SEKELILINGNYA. :D
ALAY, GO TO HELL !toriananfinhttp://www.blogger.com/profile/15539095848366580129noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2611784600340330434.post-71419103681458380212012-01-31T07:22:00.000-08:002012-02-04T02:51:51.568-08:00MENGATASI RASA MALAS<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_9YVRXQS4eBUs4ZqaAdqhbsB1iuJdB2BZbh766M2Ea2q1DqdY5quA8YKlmv6rV4uU-kCNL4cnkYayWhN3lmDjz4M4KU6P1orXc4WzsQkcRSsuInAfqXuV9fnFjdpnfoOyIomm7698KY0/s1600/sssss.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="211" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_9YVRXQS4eBUs4ZqaAdqhbsB1iuJdB2BZbh766M2Ea2q1DqdY5quA8YKlmv6rV4uU-kCNL4cnkYayWhN3lmDjz4M4KU6P1orXc4WzsQkcRSsuInAfqXuV9fnFjdpnfoOyIomm7698KY0/s320/sssss.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Kemalasan menjadi hal yang kerap menjangkiti seorang pelajar. Rasa malas disini di artikan sebagai keengganan untuk melakukan sesuatu yang seharusnya atau sebaiknya dilakukan. Wujud dari kemalasan ini umumnya menunnda nunda pekerjaan.
Perasaan ini hilangnya menggambarkan hilangnya motivasi seseorang untuk melakukan yang terbaik bagi dirinya. Tentu saja, mereka mereka yang memiliki rasa malas berada jauh dari kata "sukses".<br />
<br />
Rasa malas sebenernya dapat di tanggulangi, prtaama dengan membuat tujuan. Ketika seseorang memiliki tujuan yang jelas dan memiliki keinginan kuat untuk mencapainya. Menuliskan resolusi atau komitmen yang harus dicapai secara bertahap, dapat mengalahkan rasa malas yang ada dalam diri.
Ganti pemikiran lama. Dari dulunya selalu memikirkan betapa banyak yang harus dipelajari atau dikerjakan, menjadi kalimat, "saya mulai sekarang...". Cara pandang ini menggambarkan semangat yang dapat mengefesiensikan waktu.
Perbanyaklah teman yang memiliki ambisi, motivasi hidup, dan tujuan yang pasti.<br />
<br />
Perjuanmgan dalam kemalasan diharapkan dapat menulari seseorang untuk lebih giat lagi karena, situasi dan orang orang disekeliling kita, dapat mempengaruhi kepribadian.
Disiplin diri. Hal ini menjadi penting, karena jika tidak, apa yang kita lakukan untuk melawan kemalasan akan sia-sia. Mendispilinkan diri dan mengembangkan kebiasaan positif seperti yang telah disebutkan adlah obat untuk menyhembuhkan kemalasan.<br />
<br />
So, teman teman semua mari kita hapus kemalasan dan pergi untuk menyambut masa depan .
"Salam sukses"<br />
<br />
Kutip : Rumah pengetahuan kompastoriananfinhttp://www.blogger.com/profile/15539095848366580129noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2611784600340330434.post-11151155424439973712012-01-18T21:21:00.000-08:002012-01-18T21:21:18.865-08:00Waaawww Pendiri Raksasa Teknologi yang Menarik Diri<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong></strong> Mendirikan, kemudian 'meninggalkan'. Inilah
yang dilakukan beberapa tokoh berikut yang dikenal lewat prestasi
mereka dalam mendirikan perusahaan teknologi yang kini meraksasa.</div>
<br />Tentunya
alasan kuat mengiringi keputusan besar Bill Gates cs sebelum
menyerahkan kursi tertinggi kepemimpinan di perusahaan milik sendiri.
Mari kita telusuri lebih lanjut.<br /><br /><strong>1. Bill Gates - Microsoft Corp.</strong><br />
William Henry Gates III atau lebih dikenal dengan Bill Gates mendirikan
perusahaan Microsoft Corp. Ia sempat mengenyam pendidikan di Harvard
University sebelum akhirnya di-<em>drop out </em>demi mengembangkan Microsoft. <br /><br />Pengorbanannya
tak sia-sia. Perusahaan software ini berkembang pesat dan menjadi
raksasa di bidangnya. Bill Gates sendiri menyabet gelar dari majalah
Forbes sebagai orang terkaya di dunia selama beberapa tahun.<br /><br />Jabatan
CEO dipegang Gates sampai ia memilih untuk mengopernya ke Steve Ballmer
di tahun 2000. Gates memilih menjadi 'chief software architect. Namun
selang 6 tahun, Gates pun kembali menyerahkan perannya dan memutuskan
untuk memegang jabatan Chairman saja.<br />
<br />
<img alt="" height="267" src="http://29.media.tumblr.com/tumblr_lxzitbGw5f1qb0e0uo1_400.jpg" width="400" /><br />
<br />Memenuhi jiwa dermawannya, di tahun 2008, Gates memilih untuk lebih
fokus ke yayasan amal yang ia dirikan bersama sang istri, Bill &
Melinda Gates Foundation. Diberitakan, yayasannya telah membantu puluhan
ribu anak-anak yang menderita polio dan malaria. <br /><br /><strong>2. Jon S. von Tetzchner - Opera Software</strong><br />
<strong><br /></strong><br />
<img alt="" height="267" src="http://30.media.tumblr.com/tumblr_lxzilkZyFt1qb0e0uo3_400.jpg" width="400" /><br /><br />Perbedaaan opini dengan petinggi Opera menyebabkan pendiri sekaligus CEO Opera Jon S. von Tetzchner meninggalkan jabatannya.<br /><br />"Sudah
jelas bahwa jajaran direksi dan manajeman memiliki pandangan dan opini
yang berbeda dengan saya. Sebagai hasilnya, saya sudah bersepakat dengan
jajaran dewan untuk mengakhiri masa saya di Opera," ujar Tetzchner.<br /><br />Von
Tetzchner melahirkan Opera Software di tahun 1995 dan memegang tongkat
kepemimpinan hingga tahun 2010 sebelum akhirnya melenggang pergi.<br /><br /><strong>3. Steve Jobs - Apple Inc.</strong><br />
<strong><br /></strong><br />
<img alt="" height="280" src="http://24.media.tumblr.com/tumblr_lxzilkZyFt1qb0e0uo2_400.jpg" width="400" /><br />
<br />'<em>Stay Hungry, Stay Foolish</em>' adalah kalimat dari Steve Jobs
yang menginspirasi banyak orang. Steve Jobs mendirikan Apple bersama
Steve Wozniak. Sakit yang berkepanjangan memaksa Jobs meninggalkan kursi
CEO Apple pada Agustus tahun lalu. <br /><br />Pengunduran diri sepenuhnya ini menyusul cuti panjang yang diambil Jobs. Tokoh yang identik dengan pakaian <em>turtleneck</em>, jeans dan sepatu kets ini menjalani perawatan transplantasi hati akibat sakit kanker pankreas yang dideritanya.<br /><br />Di
bawah kepemimpinan Jobs, Apple dikenal lewat produk-produknya yang
mengunggulkan kualitas tinggi dengan balutan desain yang simple tapi
menawan.<br /><br />"Dengan ini saya menyatakan mengundurkan diri sebagai
CEO Apple. Saya masih ingin mengabdi untuk Apple, jika dewan direksi
menganggap itu masih layak, sebagai chairman of the board, direktur dan
karyawan Apple," lanjutnya. Jabatan CEO Apple selanjutnya dipegang oleh
Tim Cook.<br /><br />Steve Jobs singgah di hati banyak orang. Selain sukses
dengan Apple, ia juga dikenal karena filosofi hidupnya yang bijak. Tak
heran saat ajal menjemputnya, dunia seakan berduka bersama.<br /><br /><strong>4. Jerry Yang - Yahoo Inc.</strong><br />
<strong><br /></strong><br />
<img alt="" height="238" src="http://25.media.tumblr.com/tumblr_lxziq901p41qb0e0uo1_400.jpg" width="400" /><br /><br />Inilah
pendiri sekaligus mantan CEO perusahaan internet tenar yang sekarang
sedang hangat-hangatnya diperbincangkan. Adalah Jerry Yang yang
mengikuti jejak tiga CEO di atas untuk mundur dari perusahaan yang
didirikannya sendiri.<br /><br />Alasan pastinya belum terlihat jelas, namun
beberapa prediksi mengatakan bahwa Jerry mundur karena perusahannya
makin dihimpit Google dan Facebook yang notabene lebih muda. Prediksi
lain mengatakan, Jerry ingin menghindari <em>proxy fight </em>yang dilontarkan oleh salah satu pemegang saham.<br /><br />Jerry
Yang mendirikan Yahoo Inc. di tahun 1995 bersama David Filo. Sempat
memposisikan Yahoo di puncak kejayaan dan duduk di kursi CEO selama
beberapa tahun, di awal 2012 ini Jerry akhirnya memutuskan untuk tidak
lagi melanjutkan kiprahnya.<br /><br />"Telah tiba saatnya bagi saya untuk mengejar <em>interest </em>lain di luar Yahoo," demikian pernyataan sosok kelahiran Taiwan 43 tahun silam ini mengenai kemundurannya.<br />
<br />
http://www.detikinet.com/read/2012/01/18/145514/1818919/398/4-pendiri-raksasa-teknologi-yang-menarik-diri/<br />
<br />
<br />toriananfinhttp://www.blogger.com/profile/15539095848366580129noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2611784600340330434.post-89154247356048695512012-01-17T10:26:00.000-08:002012-01-17T10:26:46.082-08:00inilah orang orang jenius ..<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtFWlLrtqT1dbTJNRijXAWrVsXN9h5LAvS8B6UZRSMjCt9oaWb_cEsoR8e6kku_E5bhTvg5Elzz8FEjKuP7xFZ2l4Sb6sDAHqVtZwn1GEKucs3aGHEY4eLHyJg9DnUwn6SoCOh5SoTMPk/s1600/hawking-404_682168c.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="285" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtFWlLrtqT1dbTJNRijXAWrVsXN9h5LAvS8B6UZRSMjCt9oaWb_cEsoR8e6kku_E5bhTvg5Elzz8FEjKuP7xFZ2l4Sb6sDAHqVtZwn1GEKucs3aGHEY4eLHyJg9DnUwn6SoCOh5SoTMPk/s320/hawking-404_682168c.jpg" width="320" /> </a></div>
<div style="text-align: center;">
hawking</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9WRkPafoyHQ_Bm-jOXlyWKeZtW5DIQB53pjLcKoeJt1VgrUmktHefoEjoB3HWO6wYSgVjEnUgF_zhyuq2J0JSpqnDD9glGNPVRuzyWLr-p3_nMNwPyGq0f1NnDtgAwqoNIybp_oiczfA/s1600/albert-einstein.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9WRkPafoyHQ_Bm-jOXlyWKeZtW5DIQB53pjLcKoeJt1VgrUmktHefoEjoB3HWO6wYSgVjEnUgF_zhyuq2J0JSpqnDD9glGNPVRuzyWLr-p3_nMNwPyGq0f1NnDtgAwqoNIybp_oiczfA/s1600/albert-einstein.jpg" /> </a></div>
<div style="text-align: center;">
albert-einstein</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE30pzVDjKYMk092UDfKrIJL6tWD0wOiprINHq9OK4BkMtunIYvXJ4DFDlEyG-Pz98HzrhmM8W2qaLCz78wckohQGv95dTK1L4UpGWNdlXmuFdx2iPnR7O7yB5l6Mdr4bDJurHExHOm-E/s1600/bill-gates.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE30pzVDjKYMk092UDfKrIJL6tWD0wOiprINHq9OK4BkMtunIYvXJ4DFDlEyG-Pz98HzrhmM8W2qaLCz78wckohQGv95dTK1L4UpGWNdlXmuFdx2iPnR7O7yB5l6Mdr4bDJurHExHOm-E/s320/bill-gates.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
bill-gates</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtyZRG3W-_yA7y898EL4sGzoKN_GEhEq-FWapjzKXz1raaGWiNuM7fok1jOT6T9ljQOIlYBb_y33VwdQeAx7CrtSb4e1cjSMv4Kd15QfqfXrj6w3FwTyxRENXrV0K5_ig6zQyGXGPeNIc/s1600/stevejobs61wehxw.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtyZRG3W-_yA7y898EL4sGzoKN_GEhEq-FWapjzKXz1raaGWiNuM7fok1jOT6T9ljQOIlYBb_y33VwdQeAx7CrtSb4e1cjSMv4Kd15QfqfXrj6w3FwTyxRENXrV0K5_ig6zQyGXGPeNIc/s320/stevejobs61wehxw.jpg" width="265" /> </a></div>
<div style="text-align: center;">
stevejobs<span id="goog_636238279"></span><span id="goog_636238280"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
inilah orang orang jenius, jadikanlah kejeniusan mereka sebagai inspirasi bagi kita semua. Bahwasannya kita bisa seperti mereka dengan mimpi dan action . bermimpilah bahwa dunia harus bisa kita genggam.</div>toriananfinhttp://www.blogger.com/profile/15539095848366580129noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2611784600340330434.post-10749985981607361482012-01-17T09:58:00.000-08:002012-01-17T09:58:07.012-08:00about me<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjY4W9nnxOJBgNMwY0zhBNffJ5U92OllmTMGICfnKbqRydtasmcNI0DYR5UcFezC8CMjJR6BiN3Wf0L8nkL02AuavL5q8EV39Gr9SlgHmwa9fGa-D-f6bUpi3o4xfJ8GVmE8VXLqF_LbD8/s1600/394833_343385925679035_100000228906542_1376397_1468128694_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="142" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjY4W9nnxOJBgNMwY0zhBNffJ5U92OllmTMGICfnKbqRydtasmcNI0DYR5UcFezC8CMjJR6BiN3Wf0L8nkL02AuavL5q8EV39Gr9SlgHmwa9fGa-D-f6bUpi3o4xfJ8GVmE8VXLqF_LbD8/s200/394833_343385925679035_100000228906542_1376397_1468128694_n.jpg" width="200" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: small;">latihan nge blog aja nih, saya adalah anisul fuady , lahir di brebes, 31 januari 1993 . </span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">about me, saya anak pertama dari 3 saudara dengan keadaan keluarga yang sederhana namun punya impian yang tinggi. saya sedang mengenyam pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia , ya begitulah terpaksa karena disuruh orang, nurut aja sama orang tua toh mungkin itu yang terbaik buat anaknya. disini mencoba belajar ngeblog.. dari pada kuliah pulang kuliah pulang dan nongkrong nongkrong ga karuan. mencoba belajar untuk berkarya walaupun saya tidak kreatif lah dalam soal ngeposting atau tidak tau menau tentang dunia blogging. dan itulah saya .. pengin tau walaupun so tau . tapi yang pasti saya ingin belajar dan memanfaatkan teknologi sebijak mungkin. mungkin melalui ini saya belajar dari orang dan pengalaman orang. </span></div>toriananfinhttp://www.blogger.com/profile/15539095848366580129noreply@blogger.com2